Selasa, 15 Oktober 2013

Kereta Api Argo Lawu

Kereta api Argo Lawu


Kereta Api Argo Lawu adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta Gambir (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya.

Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 penumpang. Perjalanan Solo-Jakarta (571 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun KlatenYogyakartaPurwokerto,Cirebon, dan Jatinegara (arah Jakarta).
Pada ujicoba pertama pada tanggal 13 Juli 1995 memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang berarti melayani perjalanan Jakarta - Solo dengan waktu tempuh 7 setengah jam bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal 21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Lawu.
Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut Kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar danMagetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi BanyumasKali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta - Solo dilakukan pada malam hari.

Rangkaian KA Argo Lawu terdiri dari 7-8 kereta kelas eksekutif argo, 1 Kereta Makan bermotif batik (M1), dan 1 kereta Bagasi (B), serta gerbong Pembangkit Listrik (P). Sejak Oktober 2008, KA Argo Lawu menggunakan rangkaian kereta baru buatan INKA

KA 7 (Solo Balapan-Gambir)
StasiunKedatanganKeberangkatan
Solo Balapan-08.00
Klaten08.2308.26
Yogyakarta08.4908.56
Purwokerto11.1011.16
Prupuk12.1912.20
Cirebon13.2513.30
Jatinegara16.0316.05
Gambir16.30-
KA 8 (Gambir-Solo Balapan)
StasiunKedatanganKeberangkatan
Gambir-20.20
JatinegaraLs20.29
Cirebon23.0423.10
Purwokerto01.1101.19
Kebumen02.2102.23
Yogyakarta03.3403.39
Klaten04.0204.04
Solo Balapan04.42-
Foto Ka Argo Lawu:

Argo Lawu6.JPGArgo Lawu9.JPGArgo Lawu2.JPG     Argo Lawu3.JPG     Argo Lawu4.JPG    
     

Kereta api Sembrani

Kereta api Sembrani



kereta api Sembrani adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta (Gambir) - Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya.
Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya. Nama Sembrani berasal dari mitologi Jawa yang berupa kuda bersayap. Menurut cerita pewayangan, kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu.
Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun PekalonganTegal (arah Surabaya)Semarang Tawang,Cepu dan Bojonegoro. Rangkaian Kereta Api Sembrani terdiri dari 6-8 kereta eksekutif retrofit dan argo (K1), 1 Kereta Makan (KM1), 1 Kereta Bagasi Pembangkit Listrik (BP), dan 1 Kereta Bagasi (B).
Sejak Oktober 2008, rangkaian kereta api Sembrani diubah menjadi rangkaian kereta (seperti) pesawat, Dan awal tahun 2010 KA Sembrani Menggunakan Kereta Eksekutif Biru, Buatan Balai Yasa Manggarai.

interior


Interior dan Spektifikasi
Noitemketerangan
1InteriorDesain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar
2Tempat duduk
  • Kapasitas 52 tempat duduk per kereta
  • Reclining & revolving seat system
  • Dilengkapi meja lipat & sandaran kaki
  • Desain ergonomis
Leluasa & nyaman
3pintu ruanganSistem geser otomatis
4JendelaKaca tetap dupleks, lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tiraiUkuran & desain disesuaikan dengan aspek keselamatan & keamanan
5Penyegar udara2 set Air Conditioner (AC) tiap keretaTemperatur 21 – 26° C
6jenis bogieK8/NT.60 dengan system suspense conical rubber bounded dan coil spring dilengkapi bolster anchor serta vertical shock absorberMemperhalus goncangan
7Fasilitas keselamatanTabung pemadam kebakaran, rem darurat

Nama Sembrani diambil dari cerita legenda masyarakat tempo dulu yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tungganganBatara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai ditujuan.

Foto Ka Sembrani:

Interior Sembrani     Sembrani   Sembrani    Sembrani   Sembrani

Kereta Api Krakatau Ekspres:

Kereta Api Krakatau Ekspres: Kereta Baru Penghubung Merak dan Madiun


PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan akan membuka rute kereta api baru. Kereta api yang diberi nama Krakatau Ekspres ini direncanakan mulai beroperasi pada Rabu, 24 Juli 2013, dengan rute Merak-Madiun melewati jalur selatan. Krakatau Ekspres menjadi kereta api antarkota jarak jauh yang pertama kali melayani jalur menuju Merak tanpa harus melakukan pegantian kereta di Jakarta.

Kereta Api Krakatau Ekspres merupakan kereta api penumpang kelas Ekonomi AC, dan akan menggunakan rangkaian kelas Ekonomi AC terbaru produksi PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun dengan kapasitas 80 penumpang per kereta. Peluncuran kereta api ini juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan angkutan Lebaran 2013.

Perihal tarif sekali jalan menggunakan KA Krakatau Ekspres ini, PT KAI telah menjual tiket mulai dari Rp. 30.000,- s/d Rp. 180.000,- sekali jalan, tergantung jarak tempuh.

PT KAI juga telah merilis jadwal resmi KA Krakatau Ekspres, yaitu sebagai berikut:

PLB 7095/7098 Krakatau Ekspres
Berangkat Madiun pukul 08:40, tiba Merak pukul 01:39
PLB 7097/7096 Krakatau Ekspres
Berangkat Merak pukul 08:45, tiba Madiun 00:35


From:Duanolsatucepe.blogspot.com

16 Tahun Argo Bromo Anggrek

16 Tahun Argo Bromo Anggrek - Ulasan Singkat

Tepat 16 tahun yang lalu, pada tanggal 24 September 1997, sebuah produk kereta api baru kembali diluncurkan di Indonesia. Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) - sebutan PT. KAI saat itu - memperkenalkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek, melayani rute Jakarta (Gambir)-Surabaya (Pasar Turi) via Semarang, melewati jalur utara.




Kereta Api Argo Bromo Anggrek berangkat dari Stasiun Gambir (sumber: Railpictures.net)

Dilihat dari namanya, tentu sudah tidak asing lagi. Ya, kereta ini merupakan produk pengembangan dari Kereta Api Argo Bromo, yang adalah salah satu dari dua kereta kelas Eksekutif yang menyandang gelar 'Argo' bersama dengan Argo Gede. Kereta Api Argo Bromo diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995, menyambut peringatan Hari Teknologi Indonesia tanggal 12 Agustus 1995, dan menjelang peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka tanggal 17 Agustus 1995.

Dua tahun berselang, pada tanggal 24 September 1997, PERUMKA menambahkan alternatif baru untuk perjalanan relasi Jakarta-Surabaya dan sebaliknya, dengan meluncurkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan 3 set kereta kelas Eksekutif Argo yang berbeda dari yang pernah ada saat itu. Masing-masing set terdiri dari 8 kereta kelas Eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit listrik. Seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek menggunakan bogie K9 bolsterless, dan dilengkapi air suspension, untuk memberikan kenyamanan lebih dibandingkan pendahulunya, Argo Bromo, yang menggunakan bogie K8 tanpa air suspension. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pada kereta pembangkit Argo Bromo Anggrek, yaitu dilengkapi peralatan yang memungkinkan pengoperasian sistem suspensi udara yang ada. Tampilan eksteriornya pun diberi nuansa putih-merah muda, dengan tulisan "Argo Bromo Anggrek" di dekat pintu. Nuansa ini berbeda dengan sentuhan warna putih dan garis abu-abu yang menjadi corak kereta kelas Eksekutif Argo saat itu.


Corak putih-merah muda yang menjadi ciri khas rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Selain faktor teknis, kereta ini mulanya terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Eksekutif reguler (K1) dan kelas Eksekutif spesial (KZ). Kereta kelas spesial yang ditawarkan dalam perjalanan Argo Bromo Anggrek berbeda dengan kereta kelas spesial dalam perjalanan Argo Bromo. Dengan konfigurasi tempat duduk 2-2, kursi kereta kelas spesial ini dibalut dengan bahan kulit dan memiliki lebar yang lebih luas dibandingkan kursi kereta kelas Eksekutif reguler. Selain itu, kereta kelas spesial ini dilengkapi leg rest dan beberapa unit komputer, sehingga penumpang dapat mengakses Internet selama perjalanan berlangsung. Sedangkan untuk fasilitas yang tersedia pada kereta kelas Eksekutif reguler, terdapat 50 tempat duduk (13 baris) berbalut bahan beludru, yang seluruhnya juga dilengkapi dengan leg rest.


Interior kelas Eksekutif spesial (KZ) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)


Interior kelas Eksekutif reguler (K1) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Pada saat peluncurannya, Argo Bromo Anggrek ditargetkan dapat melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya (dan sebaliknya) dalam waktu 8,5 jam, lebih cepat dari yang ditargetkan untuk perjalanan Argo Bromo. Oleh sebab itu, Argo Bromo Anggrek mendapatkan kode JS-852, yang memiliki arti Jakarta-Surabaya 8,5 jam dan kereta diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 52 tahun. Untuk memenuhi target waktu tempuh tersebut, maka rangkaian Argo Bromo Anggrek dipasangkan dengan lokomotif seri CC 203 (GE U20C) produksi GE Locomotive Indonesia (Madiun), yang dapat dipacu hingga kecepatan 120 km/h. Walaupun pada saat itu teknologi belum secanggih saat ini (persinyalan mekanik, jalur tunggal/single track di hampir seluruh jalur yang ditempuh), namun ketepatan waktu Argo Bromo Anggrek saat itu dapat diandalkan. Dengan harga tiket yang terjangkau, penumpang dimanjakan seperti sedang berada dalam hotel berjalan. Semua ini sejalan dengan standar TOP 21 yang diterapkan PERUMKA, yang dapat disimpulkan dengan tiga kata: cepat, aman, dan nyaman.


Kereta Api Argo Bromo Anggrek ditarik lokomotif nomor seri CC 203 19 (sumber: Railpictures.net)

Seiring perkembangan waktu, tingginya minat penumpang untuk menggunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek secara perlahan menurunkan tingkat okupansi Kereta Api Argo Bromo, hingga akhirnya layanan Argo Bromo dihentikan. Sejak saat itu, perjalanan kereta api kelas Eksekutif rute Jakarta-Surabaya via Semarang (jalur utara) tinggal menyisakan Argo Bromo Anggrek (pagi dan malam) dan Sembrani (malam), serta Gumarang (malam, campuran kelas Eksekutif dan Bisnis). Sedangkan rangkaian yang dahulu digunakan Argo Bromo, kini dialihkan untuk melayani Kereta Api Bima relasi Jakarta-Surabaya via Yogyakarta (jalur selatan).

Sejak peluncurannya 16 tahun silam, Kereta Api Argo Bromo Anggrek menjadi primadona perkeretaapian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kemewahan dan kecanggihan rangkaiannya, juga statusnya dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang menempati urutan teratas (nomor perjalanan KA 1 sampai 4). Sayangnya, rangkaian kereta api yang sedemikian canggihnya ternyata kurang bersahabat dengan kondisi jalur kereta api di Indonesia. Sejak tahun 1997, rangkaian dengan bogie bolsterless ini tidak jarang mengalami insiden anjlokan. Bahkan, ketika rangkaian Argo Bromo Anggrek anjlok saat dilangsir di Stasiun Manggarai, 30 Juli 2010 yang lalu, Menteri Perhubungan saat itu, Freddy Numberi, langsung menginstruksikan pihak PT. KAI untuk menarik (grounding) seluruh rangkaian yang sejenis, yang saat itu digunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan Kereta Api Argo Sindoro (Jakarta-Semarang). Sejak perintah tersebut diturunkan, PT. Industri Kereta Api (INKA) Madiun selaku pembuat rangkaian melakukan perbaikan besar-besaran. Akhirnya, menyambut arus mudik Lebaran 2011 yang lalu, rangkaian Argo Bromo Anggrek kembali diluncurkan dengan penampilan yang baru (facelift). Rangkaian Argo Bromo Anggrek saat ini mengusung tema "Go Green", hal itu dapat dilihat dari tampilan eksterior rangkaian yang kini bernuansa putih-hijau dengan tulisan "Go Green", dan toilet yang ramah lingkungan. Sayangnya, leg rest kini tidak lagi tersedia pada rangkaian Argo Bromo Anggrek "Go Green".



Tampilan eksterior dan interior Argo Bromo Anggrek "Go Green" (sumber: Google Images)

Perkembangan livery

Dalam kurun waktu 16 tahun pengoperasiannya, rangkaian Argo Bromo Anggrek pernah menggunakan empat jenis livery/corak rangkaian. Corak pertama, yang digunakan mulai tahun 1997, adalah corak putih dengan garis merah muda yang mengelilingi deretan jendela kereta. Corak kedua mengganti garis merah muda dengan garis-garis ungu yang diletakkan di bawah jendela. Corak ini tidak digunakan pada seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek hingga ditarik tahun 2010. Corak ketiga, yang diperkenalkan seiring dengan pengoperasian kembali rangkaian Argo Bromo Anggrek, adalah corak putih dengan garis hijau di bawah jendela, dan tulisan "Go Green" serta sehelai daun di samping pintu.






Dari atas ke bawah: corak putih-merah muda, putih-ungu, dan putih-hijau yang pernah terdapat pada rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images dan Flickr)

Selain ketiga corak tersebut, terdapat pula corak berwarna putih-biru. Corak ini hanya pernah terdapat pada salah satu unit kereta makan KA Argo Bromo Anggrek, dengan nomor seri M1-97903 (Dipo Kereta SBI).




M1-97903, sewaktu menggunakan livery putih-biru (sumber: Wikimedia)

Jadwal kereta api

Sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA 2013), berikut jadwal kereta api Argo Bromo Anggrek, yang saya ambil dari e-book jadwal kereta api 2013 yang dirilis oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero):


Jadwal KA Argo Bromo Anggrek menurut GAPEKA 2013 (sumber: PT KAI)

Sekian ulasan yang dapat saya susun bertepatan dengan peringatan 16 tahun pengoperasian Kereta Api Argo Bromo Anggrek, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Adapun arsip foto yang saya unggah berasal dari berbagai sumber, karena saya sendiri belum berkesempatan mendokumentasikan rangkaian Argo Bromo Anggrek, baik sebelum maupun sesudah facelift. Sekian dan terima kasih.


From:Duanolsatucepe.blogspot.com

Senin, 14 Oktober 2013

Argo Dwipangga

Kereta Api Argo Dwipangga adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya.

Layanan

Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor Gambir -Solo Balapan, dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di Klaten,YogyakartaPurwokerto, dan Jatinegara (arah Gambir). Argo Dwipangga dengan kapasitas 350-400 penumpang dan membawa 7-8 rangkaian kereta kelas eksekutif argo menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan yang ditawarkan olehKereta api Argo Lawu).
Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo jurusan Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja dimodifikasi untuk layanan kelas eksekutif argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca, sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya. Rangkaian KA Argo Dwipangga terdiri dari 7-8 kereta kelas eksekutif retrofit (K1), 1 Kereta Makan bermotif batik (KM), dan 1 Kereta Pembangkit Listrik (MP).

Jadwal

StasiunKedatanganKeberangkatan
Solo Balapan-20.00
Klaten20.2320.26
Yogyakarta20.4920.56
Purwokerto23.0923.15
Prupuk00.1800.19
Cirebon01.2401.30
Jatinegara04.0304.05
Gambir04.30-
KA 10 (Gambir-Solo Balapan)
StasiunKedatanganKeberangkatan
Gambir-08.00
JatinegaraLs08.09
Cirebon10.4610.55
Purwokerto12.5613.01
Kemranjen13.3213.38
Yogyakarta15.2115.26
Klaten15.4915.51
Solo Balapan16.29-
Foto Ka Argo Dwipangga:

Argo Dwipangga1.JPG         Argo Dwipangga3.JPG          Argo Dwipangga4.JPG


Argo Dwipangga2.JPG         Argo Dwipanga5.JPG           Argo Dwipangga6.JPG

Harga tiket ka Argo Dwipangga:
-Senin-Jumat       :Rp 255.000,- S/D Rp 310.000,-

-Sabtu-Minggu :Rp 320.000,- S/D Rp.360.000,-

Minggu, 13 Oktober 2013

Trip Report Harina Pagi

Trip Report Harina Pagi

KA Harina Pagi (Semarang Tawang - Bandung)
8 April 2011

Pukul 07.10 saya tiba di Stasiun Tawang. Langsung saya masuk ke dalam, ternyata rangkaian KA Harina masih berada di jalur 3, dan baru akan dilangsir.

KA Harina sebelum dilangsir
Stamformasi: CC20160, 1K2 (aling2), 1K2, KMP2, 3K1, BP
Pukul 07.20 KA Harina dilangsir dari jalur 3 ke jalur 1. Setelah dilangsir ke jalur 1, saya bergegas menuju kereta. Kemudian saya masuk ke K1 saya yaitu K1-2 (K1-02533 SMC). saya liat K1 sebelah (K1-3 / K1-02538 SMC)) keren bgt interiornya. Berhubung banyak tempat duduk yang kosong, saya pindah ke K1-3, haha. Tapi sayangnya K1-3 gak ada meja di kursinya, sedangkan K1-2 ada mejanya.
Okupansi pada hari itu sangat sepi, paling hanya sekitar 40%

Interior K1-02533 SMC

Interior K1-02538 SMC

Sayang TVnya kecil, suaranya jg pelan
Pukul 07.37 kereta diberangkatkan, terlambat 7 menit. Perlahan meninggalkan Stasiun Tawang. berjalan perlahan melewati dipo lok SMC yg mengejutkan adalah ada KRDI Banyubiru yg sepertinya masih rusak.

KRDI Banyubiru
Memasuki Stasiun Semarang Poncol. KA Harina berjalan perlahan di jalur 2. Sepertinya saat itu stasiun poncol lg penuh, jalur 1 ada Kaligung bisnis, jalur 3 ada rangkaian Tawangjaya, jalur 4 ada KA Barang. Selepas Stasiun Poncol, KA Harina mulai ngebut. Pukul 07.50 LS stasiun Jerakah silang dengan KA Kaligung Mas. Pukul 08.03 berhenti sebentar di Stasiun Kaliwungu. Pukul 08.15 LS Stasiun Weleri silang dengan KA Barang. Selepas Weleri, saya disuguhi dengan pemandangan pantai.


Menyisiri pantai Plabuan
Pukul 08.55 LS Stasiun Batang silang dengan KA Barang. Pukul 09.05 berhenti Stasiun Pekalongan, hanya sedikit penumpang yg naek dari sini. Pukul 09.10 KA Harina melanjutkan perjalanan lagi. Pukul 09.20 LS Stasiun Sragi silang dengan KA Barang. Pukul 09.55 berhenti di Stasiun Tegal. Disini juga sedikit yang naik. Bersilang dengan Kaligung ekonomi.

KRDI Kaligung
Pukul 10.00 KA Harina diberangkatkan kembali dari Stasiun Tegal. Pukul 10.13 berhenti sebentar di Stasiun Brebes. Pukul 10.40 berhenti sebentar di Stasiun Losari. Pukul 10.50 berhenti di Stasiun Babakan untuk bersilang dengan KA 14 Argo Muria. Pukul 11.10 LS Stasiun Waruduwur bersilang dengan KA 118 Fajar Utama PSE-SMT.
Pukul 11.20 memasuki Stasiun Cirebon Prujakan, berjalan perlahan menyalip KA Barang.

KA Barang di Stasiun Cirebon Prujakan
Pukul 11.25 memasuki Stasiun Cirebon, bersilang dengan KA 10 Argo Dwipangga. Cukup banyak penumpang Harina yang naek turun disini. Berhubung berhenti lama, saya sempatkan dulu untuk memotret2 dulu.

KA 10 Argo Dwipangga (Jakarta Gambir - Solo Balapan)

KA Harina yang saya tumpangi

Di Jalur 3 ada KA 112 Sawunggalih Utama tujuan Kutoarjo

KA 162 Kutojaya Utara memasuki jalur 2
Setelah KA 162 Kutojaya Utara masuk, KA Harina diberangkatkan dari jalur 1. Selepas CN, berhubung saya lapar, saya memesan Nasi Rames.

Nasi Rames KA Harina, rasanya cukup enak
Petak CN-CKP berpapasan dengan banyak KA, karena double track, saya agak kesulitan melihat papasan dengan KA apa aja.
Pukul 13.20 berhenti di Stasiun Cikampek. Tak berapa lama kemudian masuk KA Ekonomi Lokal dari arah timur. Di Stasiun ini berhenti cukup lama karena lokomotif berpindah posisi, dari semula di ujung barat menjadi ujung timur, dari semula Shorthood menjadi Longhood. Disini juga para petugas memutar kursi, posisi kursi diubah arahnya, dari semula menghadap barat menjadi timur/selatan.

Stasiun Cikampek

Lokomotif berpindah posisi
Pukul 13.35 KA Harina diberangkatkan kembali. Pukul 14.00 berhenti di Stasiun Purwakarta berhenti sebentar, kmudian diberangkatkan kembali. Lepas Purwakarta mulai disuguhi pemandangan indah.


Pemandangan selepas PWK
Pukul 14.24 menyalip KA Lokal PWK-Cibatu di Stasiun Sukatani.

KA Lokal di Sukatani
Pukul 15.00 berhenti di Stasiun Sasaksaat. Berhenti cukup lama, ternyata bersilang dengan KA Serayu.

KA Serayu
Pukul 15.20 KA Harina kembali berhenti di Stasiun Cilame, kali ini bersilang dengan KA Argo Parahyangan yg membawa K1 Batik.

Stasiun Cilame
Pukul 15.43 berhenti di Stasiun Padalarang. Menyalip KRD Bandung Raya.

KRD Bandung Raya
Akhirnya tiba di Stasiun Bandung Pukul 16.05 (kecepetan 3 menit dari jadwal di tiket yaitu 16.08).

Stabling di Jalur 6

Stasiun Bandung
Selesai sudah trip dengan KA Harina pagi..
berikut penilaian saya terhadap KA ini:
Kondisi kereta (gerbong): AC dingin, pengharum ruangan berfungsi, meja masih ada di K1-02533, di K1-02538 tidak ada ; kursi masih baik, pintu otomatis tidak berfungsi, goncangan cukup keras, TV (tabung) menyala tp suara sangat pelan.
Toilet: bersih, wangi, air tersedia
Crew: KP ramah, prama/i ramah, polsuska galak (melarang berada di bordes), OTC cukup baik (rajin membersihkan kereta & toilet, membantu memutarkan kursi)
makanan: nasi rames yg saya pesan cukup enak
lain2: tidak tersedia majalah, tidak ada pengumuman menjelang tiba di stasiun

Secara keseluruhan cukup puas dengan KA ini, apalagi saya cuma dengan tiket promo 50rb, hehe
Kelebihan yg dimiliki KA ini adalah menawarkan pemandangan yg sangat indah mulai dari sawah, pantai, pegunungan, terowongan, jembatan.
Untuk Nilai saya beri nilai 8, sangat saya rekomendasikan.

From:Proboadikesumo.blogspot.com